Kisahku hari ini

Hari selasa atau rabu?  Oh, aku tidak mau tahu hari apa ini. Tepatnya hari ini adalah hari terburuk yang pernah aku jalani. Banyak hal yang terjadi namun sebenarnya banyak hal itu hanya menyerang ingatanku, catat baik-baik : hanya menyerang ingatanku.

Kesialan melekat bersama alas bedak yang aku pakai saat melakukan ritual make-up – Yah, aku rasa seperti itu. Aku terlalu memperhatikan alisku yang sedang aku cukur, bibir yang kering aku olesi dengan lipstick berwarna coklat, tulang pipi kecilku ku tutupi dengan blush on berwana orange, lalu rambutku ku sisir berulang-ulang kali sampai rasanya helai-helainya hilang hampir 11101 – otomatis aku akan mengalami geger otak akut dan akan membuatku masuk RG.
Kesialan itu tidak mengikutiku sampai disitu saja, ia membuatku bolak-balik dari kamar menuju balkon dan terus seperti itu. Sandal berwarna hitam yang panjang dikakiku hilang semalam tapi hanya sebelah. Aku tidak tahu persisi kiri atau kanan yang hilang sebab aku terlalu syok untuk menghapal hal seperti itu. Lalu aku terpaksa memakai sepatu Zain yang sangat panjang hingga memnyebabkan sepatu itu sering terlepas dari kakiku tetapi aku tetap saja memaksa untuk menyeret sepatu itu – memangnya aku punya piliihan?

Dam! Sial lagi. Aku lupa membawa kunci locker membuat aku harus bolak-balik menengok tas lalu menumpahkan semuanya diatas meja pentri dan hasilnya nihil. Kalau mau diingat-ingat kunci itu berbandulkan hiasan motor kecil yang sangat berat dan hal itu membuat ia tidak mungkin kelepasan dimana pun – tapi itu terjadi padaku. Dan tahu apa isi locker itu? 1. Sepatu 2. Gelas dan dua benda itu sangat berharga. Oh , apalah artinya aku tanpa sepatu kerjaku itu? OH, GOODNESS, Lalu bagaimana jika aku haus? Aku mimum menggunakan corong gitu?
Aku lupa membawa uang makan yang semalam sudah ku bagi dua bersama The Abrim dan sekarang apa yang harus kumakan? Aku mulai kalap. Apa lagi yang akan aku lupakan semenit kedepan? Pena? Ah tentu saja benda kecil itu lupa kubawa juga karna aku tahu betul tadi belum sempat membuka kotak pencil.
Kertas? Tentu saja didalam sangat banyak dan hal itu tidak perlu dikhawatirkan. Handphone ? God, aku lupa benda itu setalah ada diarea. Akhirnya aku harus bolak-balik , naik-turun tangga, bolak-balik gudang-area-ruang SPV-EDP dan itu membuatku pusing setengah mati.
Mas Hadi, I wanna talk about it. Hm, and I don’t lie. Where my phone? Please, say something?” aku bersuara agak berat pada salah satu SPV yang sedang meneliti beberapa dokumen. Lelaki itu menatapku tanpa kedip.
“Apa yang kau bicarakan? Kau tidak lupa sesuatu kan? Masuk lah ke area.”
Sial , ia malah menyuruhku masuk dan bekerja. Aku tersenyum pahit. “Okey, I’m sorry for my mistake.” Aku terus berbicara dan akhirnya memilih menjalani takdir hari ini.

Dan ini kisah ku hari ini. Kau harus percaya karna ini yang aku sedang hadapi.


Dan mood ku tiba-tiba saja berubah karna berbicara dengan 3 anak bule yang sangat pintar berbahasa inggris. Yeah, i like all about english.


Comments

Popular Posts